Kamu tau, aku punya guru yang supeeer sotak. Dia guru seniku, gak usah sebut merek yaa.. inisial "A". Sumpah tu guruu ngeselin banget, hari-hari masuk kelasku ngomel "waktu saya cuma sejam, kalo kalian mau gunakan untuk yg lain yaa gakpapa, tapi menurut saya seni disini masih kurang". Tiaaaap hari itu mulu, kalo aku mikirnya, kalo udah tau cuma sejam yaa gausah ngomel seeh. Kamu tau? Dia itu telah mempelajari semua agama tapi agamanya Islam (katanya siih). Trus katanya dia bisa seni apapun, dia sudah mempelajari walau sedikit (katanya juga). Trus aku mikir, kalo gak ada yg jadi point yg ditekuni jadi bisanya gak sepenuhnya dong, jadi cuma stengah-stengah aja. Hemm, pantesan sotaknya minta ampun. Aku bosan ketemu orang itu, aku ketemu 3x seminggu, di kelas dan auvi. Guru yg satu ini sering dipanggil lele looh, karena kumis dua dibawah idung yang panjangnya sepanjang jalan kenangan dan sehitam kumis lele.
Okeh, ini ceritaku tadi pagi. Nah, kan aku, arinda, hanief, saidatur, yufli satu kelompok untuk lukis. Naah kita buat lukisan abstrak, bunga-bunga warna-warni gitu. Dan kita tanpa kuas, cuma bondo tangan jeaah. Hahaa. Naah pas kita ngumpulin, guru "seni" ku itu bilang, "ini gak ada kejutannya" dan kita disuruh buat "kejutan" itu, alamaaak menurutku itu abstrak paaak, sepertinya ada abstrak yg tanpa "kejutan" itu. Gak berjiwa seni kah ya orang itu? Awalnya kita eyel-eyelan sama dia sih, tapii dia suruh kasih kejutan, kalo gak nilailah yang menjadi korban. Yasudah deh, terpaksa ngalah. Dan aku juga masih menghargai ia sebagai seorang guru.
Akhir kata, aku minta maaf ya bapaaak :D
No comments:
Post a Comment